Peran seni rupa dalam menyampaikan pesan
Karya yang berdampak adalah karya yang dapat memberikan pengaruh atau perubahan pengetahuan, kesadaran, atau perilaku bagi pribadi atau lingkungan sosialnya.
Mengamati Masalah di Lingkungan Sekolah
Apakah masalah itu?
Masalah adalah keadaan yang tidak sesuai dengan norma, nilai, ketentuan, peraturan yang sudah disepakati, sehingga dapat menimbulkan keadaan yang tidak disukai, tidak nyaman, kekacauan, atau kerusakan tatanan hidup bersama. Contohnya: Keadaan yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah, atau tidak sesuai dengan kepantasan.
Jadi untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah di lingkungan sekolah, kita dapat mengetahuinya melalui 2 cara:
Cara pertama, menggunakan peraturan sekolah atau menggunakan norma sebagai acuan. Jika terdapat ketidaksesuaian antara peraturan dengan kenyataan, maka disitu terdapat masalah.
Cara kedua, melihat dampak. Misalnya dengan menggunakan pertanyaan:
“Mengapa sampah berceceran di sekitar tempat sampah?”
“Mengapa buku di perpustakaan sulit ditemukan?”
“Mengapa sering terjadi peserta didik membolos?” .
Pertanyaan dapat anda kembangkan sendiri sesuai dengan apa yang pernah anda alami atau anda perhatikan di lingkungan sekolah.
Permasalahan lingkungan dan sosial di sekolah
Peserta didik tentu menjumpai atau bahkan mengalami permasalahan selama berada di sekolah. Permasalahan yang dijumpai atau dialami tersebut mungkin tidak diabaikan karena dianggap biasa, tidak berdampak langsung pada dirinya, atau karena sudah dianggap perilaku umum yang biasa. Setidaknya terdapat dua masalah umum di lingkungan sekolah, yaitu masalah lingkungan hidup dan masalah sosial.
Masalah lingkungan hidup misalnya:
- Sampah yang berceceran
- Tanaman hias yang rusak
- Kebisingan yang mengganggu konsentrasi
- Kepengapan ruangan, dan lain lain
Masalah sosial, misalnya:
- Perundungan (bullying) dalam bentuk perkataan atau perbuatan.
- Intoleransi antar peserta didik.
- Membolos sekolah, dan lain lain.
Permasalahan yang ada di lingkungan sekolah tersebut perlu untuk diatasi atau diselesaikan. Dapatkah kita berpartisipasi mengatasi masalah tersebut dengan bentuk yang kreatif melalui seni rupa? Bagaimana caranya?
Mengidentifikasi Masalah dari hasil pengamatan
Cara Mengurai Masalah
Seperti telah diuraikan pada materi sebelumnya, masalah adalah keadaan yang tidak sesuai dengan norma, ketentuan, dan aturan yang disepakati. Untuk melihat ada tidaknya masalah adalah melihat ada tidaknya dampak atau akibat. Misalnya, kita melihat ada salah seorang teman kita menjadi tidak berani untuk bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas. “tidak berani bertanya” adalah dampak atau akibat dari sesuatu. Setelah ditanya, ternyata teman anda itu ketika bertanya selalu ditertawakan oleh yang lain.
Dalam kalimat sederhana kita bisa menuliskan seperti berikut:
Dampak yang terlihat : malu bertanya.
Penyebabnya : ditertawakan temannya (di-bully).
Secara umum, permasalahan yang ada di lingkungan sekolah dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok besar, yaitu masalah lingkungan fisik dan masalah sosial.
Masalah lingkungan fisik adalah masalah yang berhubungan dengan benda, alam, dan keruangan (space). Sedangkan masalah sosial adalah masalah yang berhubungan dengan kebiasaan, perilaku, dan hubungan antar manusia.
Bagaimana cara menguraikan sebuah masalah?
Tentukan masalahnya apakah masalah lingkungan atau masalah sosial.
Sebutkan dampak yang teramati.
Lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan terhadap dampak tersebut, dengan metode 5 W - 1 H (what, where, when, who, why, dan how).
Buat alternatif jawaban dari pertanyaan tersebut.
Explorasi Pemecahan Masalah Teknik Peta Konsep (Mind Map)
Teknik mind map membantu kita untuk menggambarkan suatu permasalahan.
Terdapat empat model mind map, yaitu:
1. Pohon Jaringan (Network Tree)
Model Pohon Jaringan cocok digunakan untuk menggambarkan (memvisualisasikan) hubungan sebab – akibat.
Gambar : Model Network Tree
2. Rantai Kejadian (event chain)
Model ini cocok untuk menggambarkan urutan kejadian.
Gambar : Model Event Chain
3. Model siklus (cycle concept map)
Model ini cocok untuk menggambarkan rangkaian kejadian yang berulang
Gambar : Model Cycle Concept
4. Model Jaring Laba Laba (spider concept map)
Model ini cocok untuk proses mengembangkan gagasan atau menggambarkan curah pendapat.
Gambar : Model Spider Concept
Teknik Membuat Mind Map
Pokok masalah yang sudah dirumuskan, kita sajikan dalam bentuk peta konsep. Sediakan kertas gambar ukuran minimal A3 (buku gambar besar), pensil berwarna atau spidol berwarna agar menarik. Langkah langkah pembuatannya sebagai berikut:
1. Tuliskan pokok masalah di tengah kertas, sebagai ide utama.
2. Tuliskan beberapa ide yang berhubungan dengan ide utama. Untuk mempermudah dapat menggunakan kata penghubung, misalnya “terdiri atas”, “menggunakan”, disebabkan oleh” dan lain lain. Kemudian hubungkan dengan garis ide utama dengan ide sekunder.
3. Tulis ide ketiga dari ide-ide sekunder, kemudian hubungkan dengan garis. Demikian selanjutnya sampai ide yang ingin ditulis selesai.
4. Pewarnaan dapat digunakan pada kelompok sejenis. Dapat pula dibubuhi gambar pada bagian yang dianggap perlu supaya menarik dan mudah diingat.
__________________________
Sumber :
Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA Kelas XI
Penerbit Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://buku.kemdikbud.go.id
