Perancangan Karya Seni Rupa
Eksplorasi Gagasan Karya
Sebuah karya merupakan hasil dari sebuah proses kreasi bertahap dari mulai munculnya kebutuhan, pengembangan gagasan alternatif karya, pemodelan, uji coba karya/produk, dan terakhir dibuat karya finalnya.
Di dalam proses kreasi, seorang kreator akan melakukan eksplorasi gagasan, yaitu mengembangkan kemungkinan-kemungkinan atau alternatif gagasan untuk berkarya. Agar menemukan berbagai kemungkinan, kita harus berpikiran terbuka, yaitu membiarkan gagasan-gagasan itu muncul. Membiarkan imajinasi anda “bermain” dengan leluasa dan gembira. Dalam proses ini hindarkan untuk melakukan kritik atau penilaian terhadap gagasan yang muncul, hindarkan perasaan “takut salah”, karena akan menjadi penghambat proses eksplorasi gagasan. Gunakan beberapa lembar kertas untuk membuat sketsa atau coretan tulisan selama proses eksplorasi berlangsung.
Setelah kita menemukan beberapa alternatif gagasan berkarya. kita memilih gagasan yg kita nilai paling bagus dan dapat diwujudkan menjadi karya. Beberapa pertanyaan dapat kita gunakan untuk membantu menentukan pilihan agar gagasan tersebut dapat diperkirakan cara mewujudkannya, misalnya:
- Gagasan yang manakah menurut anda yang paling menarik atau paling bagus?
- Bagaimana gagasan tersebut dapat diwujudkan menjadi karya?
- Alat dan bahan apa saja yang harus disediakan untuk mewujudkannya?
- Bagaimana cara mengerjakannya?
Merancang Karya Persuasif
Salah satu cara agar karya memiliki dampak kepada lingkungan sekitar adalah merancang karya yang memiliki pesan persuasif. Pesan persuasif adalah pesan yang dapat mempengaruhi atau meyakinkan orang lain, yaitu karya yang dapat menggugah kesadaran, mengingatkan, meyakinkan atau menginspirasi perubahan perilaku warga sekolah. Beberapa cara untuk membuat karya dengan pesan persuasif:
- Ajakan untuk melakukan sesuatu sesuai yang kita kehendaki, contohnya: Mari kita mulai untuk datang tepat waktu, buanglah sampah pada tempatnya.
- Satir (sindiran halus), contohnya : orang bijak taat pajak, terima kasih anda tidak merokok disini, jangan sia-siakan masa mudamu bersama narkoba.
- Pesan larangan atau ancaman, contohnya: dilarang menginjak rumput, membuang sampah ke sungai melanggar undang undang dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara.
- Menunjukkan dampak negatif dari masalah, contohnya: rokok membunuhmu, narkoba membawamu ke neraka.
- Mengalih fungsikan masalah menjadi hal positif yang berguna, contohnya: mengubah sampah menjadi kerajinan, mewarnai tempat kumuh menjadi lebih cerah.
Mengolah pesan persuasif dapat berupa pesan tersurat (seperti dalam bentuk kalimat) atau pesan tersirat yang membuat orang lain sadar, melalui karya seni rupa bisa dilakukan dalam bentuk karya dua dimensi atau tiga dimensi. Karya dua dimensi misalnya dalam bentuk poster, lukisan dan lain lain. Karya tiga dimensi misalnya dalam bentuk kerajinan atau benda fungsional dan lain lain.
Gambar : Contoh persuasi satire
Gambar : Contoh persuasi dampak negatif
Membuat Sketsa atau Gambar Kerja
Setelah kelompok memutuskan karya yang akan dibuat, apakah dua dimensi atau tiga dimensi, kelompok secara bersama menyepakati rancangan karya dalam bentuk sketsa.
Sketsa dibuat diatas kertas gambar ukuran A3 (buku gambar besar).
Gunakan pensil tulis atau pensil berwarna. Jika menggunakan pensil tulis sebaiknya pensil dengan kode B yang lebih lembut, supaya warna hitamnya lebih pekat, misalnya 2B atau 4B.
Buatlah garis besar gambarnya dahulu untuk menentukan komposisi, baru dibuat lebih detail dalam bentuk garis (outline).
Jika diperlukan tambahkan keterangan tertulis pada gambar agar yang membaca gambar dapat mengerti gambar tersebut.
Pertimbangkan bahwa karya tersebut dapat dikerjakan dan selesai dalam 3 kali pertemuan
Tuliskan keterangan pada label yang sudah disediakan, kemudian ditempel di sudut kanan bawah
Prosedur Kerja
Sebuah kerja kreatif seperti juga pekerjaan yang lainnya, harus tunduk pada prosedur kerja. Prosedur kerja terdiri dari 3 tahap, yaitu:
a) Tahap persiapan
Pada tahap ini seluruh alat, bahan, dan sarana kerja disiapkan dengan baik agar tidak mengganggu proses produksi. Misalnya, pensil sudah tajam, alat potong sudah tajam, meja kerja sudah bersih, air atau pengencer sudah siap. Jika diperlukan sambungan listrik, siapkan terminal sambungannya.
Alat terdiri dari alat potong, alat perakit, alat pewarna, lap pembersih, yaitu yang dapat digunakan berulang (tidak habis pakai).
Bahan yaitu media yang akan digunakan untuk berkarya, seperti kertas, plastik, pengencer, pencuci, dan sejenisnya.
Sarana yaitu tempat yang mendukung pekerjaan agar mudah, seperti meja kerja, terminal listrik, pakaian kerja dan sejenisnya.
b) Tahap pelaksanaan
Didalam pelaksanaan kerja (produksi karya), gunakan alat sesuai fungsinya, seperti gunakan palu untuk memukul, penggaris logam dan cutter untuk memotong kertas, dan sejenisnya. Alat yang baik dan penggunaan yang benar akan menghasilkan karya yang optimal.
Jika ada kenakan pakaian kerja dan sarung tangan.
Bekerjalah dengan fokus, jangan sambil bercanda, atau main hp.
c) Tahap Pengakhiran pekerjaan
Hal yang harus dilakukan dalam mengakhiri pekerjaan, yaitu:
Membersihkan seluruh peralatan dari bekas kerja, misalnya: kuas dibersihkan, tempat lem ditutup, kembalikan peralatan pada kondisi semula.
Bersihkan lingkungan kerja, dan kembalikan pada kondisi semula.
2) Petunjuk penggunaan peralatan khusus
Bekerja menggunakan benda tajam, gunakan dengan benar dan hati hati. Simpan atau sarungkan kembali agar tidak mencelakakan.
Bekerja dengan peralatan listrik. Pastikan tidak terdapat sambungan terbuka. Jauhkan dari lingkungan berair. Cabutlah peralatan dari sambungan listrik, setelah selesai digunakan.
Bekerja dengan bahan kimiawi. Bacalah petunjuk penggunaan, dan ikuti sesuai petunjuk. Penggunaan cat semprot, lem karet cair, mengandung gas beracun, oleh karena itu anda harus mengenakan masker ketika menggunakannya. Kerjakan di tempat terbuka
Gambar : Bekerja dengan cutter dan sumber listrik
Gambar : Bekerja dengan bahan kimia
Sumber :
Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA Kelas XI
Penerbit Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://buku.kemdikbud.go.id
